Thursday 14 July 2016

Cerpen (Kado Terindah Untuk Vina)

Kado Terindah Untuk Vina

Penulis : Kuswanto Ferdian

Hari ini aku sangat senang sekali Sev. Hari ini hari kamis, hari yang paling bagus menurutku. Sev aku ingin bercerita. Sev tau kan sekarang tanggal berapa. Sekarang tanggal 14 Sev. Tepat pukul 00:00 nanti adalah hari bahagiaku dengannya Sev. Sev tau kan siapa yang aku maksud?. Ya vina. Vina adalah kekasihku Sev. Aku sangat sayang padanya. Sev jangan cemburu ya. Kenapa hari ini aku bilang hari yang paling bagus menurutku. Sev ingin tau ya?. Baiklah Sev aku akan mulai becerita. Hari ini adalah tanggal 14 juli. Tanggal yang selalu aku nanti-nantikan di setiap bulan. Karena tanggal 14 aku dan Vina memiliki cerita. Sev.. Di tanggal 14 itu aku dan Vina memulai kisah cinta, aku sangat menyayangi Vina. Awal pertemuanku dengan Vina pada saat Ospek Mahasiswa Baru. Saat itu aku menjadi panitia penegak disiplin dan Vina adalah mahasiswa baru di kampusku. Aku tak menyangka bisa mengenal Vina dan bisa memiliki Vina saat ini, karena dari sekian ratus Mahasiswa Baru pada saat itu hanya Vina satu-satunya wanita yang membuat aku terpesona. Lucu sekali Sev pada saat itu. Aku masih ingat Sev. Waktu itu Ospek Fakultas, Kelompk Vina melakukan kesalahan, Nah aku kan di sini sebagai penegak disiplin ya Sev. Aku hukum kelompok si Vina. Aku beri hukuman mereka dengan menyanyikan lagu yel-yel kelompoknya. Ternyata lucu sekali Sev yel-yel dari kelompok Vina. Nada yang di ambil dari lagu Doraemon. Hehehehehe.
Jujur Sev pada saat itu aku menahan ketawa mendengar lagu dari kelompok Vina. Tetapi lebih lucu lagi kalau menyanyi sambil menari atau dengan gerakan. Nah itu dia Sev aku menemukan ide yang bagus. Aku menyuruh kelompok Vina untuk bernyanyi sambil menari. Hahahaha. Ternyata sangat lucu sekali Sev. Kelompok Vina membuat aku tersenyum. Aku lihat si Vina dia sangat lincah sekali menarinya. Dengan menggoyang-goyangkan pinggul dan menggerak-gerakkan tangan ke kanan ke kiri sambil bernyanyi. Vina cantik sekali Sev waktu itu. Vina menggunakan kacamata, hidung mancung, alis tebal dan senyumnya yang begitu manis. Aku lihat si Vina sambil menatapnya. Pandanganku lain Sev ternyata aku sedikit suka waktu itu pada Vina. Vina sangat cantik Sev bagiku waktu itu. Dari situlah aku mulai suka pada Vina Sev. Rasa penasaranku semakin tinggi untuk mengenal jauh lebih dekat dengan si Vina ini. Akhirnya aku coba lihat kontak BBM.ku ternyata aku berteman dengan si Vina ini Sev. Entahlah aku dapat dari mana pin BBM si Vina. Tapi aku sangat senang sekali Sev, karena aku sudah punya pin Vina. Akhirnya aku coba chat dengan si Vina. Ya ternyata BBM.ku di respon dengan baik Sev sama si Vina. Aku sangat senang sekali Sev, karena wanita yang aku suka merespon aku dengan baik. Akhirnya aku dan vina berkenalan Sev. 
"Nama adik siapa?" 
Vina menjawabnya Sev " Nama panjangku Ria Dwi Sevina kak, aku di panggil Vina kak. Vina pun balik bertanya padaku. 
"Nama Kakak Siapa?" Aku menjawabnya Sev. "Nama kakak Kuswanto Ferdian dik. Nama panggilanku Wawan". Hari demi hari berganti. Aku dan Vina setiap hari saling chat. Saling berbagi pengalaman dan pengetahuan serta memberi tau alamat kos masing-masing. Hehehehe.
Ospek Fakultaspun selesai, berganti Ospek jurusan Sev. Kebetulan aku dan Vina satu Prodi. Aku sangat senang sekali Sev. Karena aku bisa bertemu dengan Vina lagi. Di Ospek Prodi aku menjadi Panita lagi Sev. Sama peranku menjadi seorang Penegak Disiplin. Entahlah kenapa peranku selalu tetap Sev. Apa aku terlihat jahat? Atau aku terlihat menakutkan? Sudahlah aku tak peduli. Yang penting aku bisa menjalankan kewajibanku dengan baik. Ospek Prodipun di Mulai. Aku dan Vina sudah begitu akrab dan kenal. Nampaknya aku sedikit memiliki rasa canggung dan malu untuk memarahi Mahasiswa Baru di prodiku. Karena aku berpikir seperti ini Sev. Kalau aku marah pada Mahasiswa Baru di Prodiku, sama saja aku marah pada si Vina. Sedangkan aku menyukai Vina. Sungguh aku bingung saat itu Sev. Tak ambil pusing, di malam hari aku chat si Vina, dan aku pamit pada si Vina. Isi Pesanku Seperti ini Sev : " Vina sebelumnya kakak mohon maaf ya kalau besok kakak marah-marah, Soalnya kakak sudah di berikan amanah oleh ketua umum untuk mendidik karakter Mahasiswa Baru menjadi pemikir kritis. Kakak mohon pamit dan izin ya Vina kalau kakak besok marah-marah jangan di masukkan ke hati, karena kakak hanya akting saja vina. Maaf ya Vina". Ya seperti itu Sev pesanku, Aku masih ingat. Terpaksa Sev waktu itu aku membocorkan rahasiaku pada si Vina tentang akting marah-marahku, tapi bagiku tidak masalah Sev karena aku mulai ada rasa pada si Vina. Cinta bagiku butuh pengorbanan Sev..
Ospek Jurusan kini di mulai. Di pagi hari Semua Mahasiwa Baru Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berkumpul Sev. Tepat di belakang gedung RKB-D. Ya saatnya aku memulai aktingku Sev. Kebetulan sekali Sev di pagi itu banyak yang melanggar. Ada yang tidak membawa ID card, ada yang tidak membawa penugasan dan ada yang terlambat. Nah tepat sekali Sev pagi ini emosiku mulai naik karena Mahasiswa Baru tidak mengikut aturan yang disuruh oleh Penegak Displin. Aku marahi-marahi mereka semua habis-habisan Sev seperti pesanku yang aku sampaikan pada si Vina tadi malam. Aku bentak saja mereka semua Sev, aku beri mereka pencerahan supaya mereka semua sadar sev. Ospek di hari pertama selesai Sev. Ospek di hari kedua akan di mulai besok pagi jam 05:30. Ya di malam itu Sev. Malam pertamaku keluar dengan si Vina. Pada saat itu si Vina lagi kerja kelompok Sev mengerjakan penugasan yang akan di bawa esok pagi, sangat rajin ya Sev si Vina itu. Aku mengajak Vina untuk ke taman kampus menonton acara Band yang diadakan oleh BEM FISIB, kebetulan acarnya cukup meriah Sev dan momentnya sangat pas untuk berduaan dengan si vina. nampaknya aku mulai jatuh cinta pada si Vina sev. Pertama kali Sev aku menjemput Mahasiswa Baru yaitu adalah si Vina. Kala itu aku tak memandang malu Sev. Aku tak memberikan batasan pada si Vina tentang siapa yang senior dan siapa yang junior. Bagiku itu tidak penting Sev. Karena semua itu hanyalah sebagai Formalitas saja. Sepeti kataku Sev cinta itu butuh pengorbanan. Aku jemput si Vina dari kelompoknya. Waktu itu si Vina berada di depan Gedung Audit di tempat yang begitu gelap. Aku tolah toleh kesana kemari tidak melihat si Vina karena awalnya aku sudah janjian sama Vina dan si Vina bilang ada di depan audit. Nampaknya ada suara yang memanggil namaku, "Kak Wawan sini". Nampaknya itu suara si Vina. Aku menolehnya ke utara nampaknya betul itu adalah suara si Vina. Vina melambai-lambaikan tangannya Sev waktu itu. Lamabaian tangannya mengisyaratkan bahwa dia sangat senang sekali Sev bertemu denganku. Aku dekati dia Sev dan aku bersalaman. Genggaman tanganku beda saat aku bersalaman dengan si Vina. Nampaknya aku jatuh cinta Sev. Aku mengajaknya untuk bonceng di sepeda motorku dan ku bawa dia ketaman Sev. Sungguh pertama kali aku keluar dengan Vina jantungku berdebar-debar Sev. Apakah ini yang di namakan cinta sejati Sev? Semoga iya sev. Aku duduk berdua di taman Sev, bersimpuh di atas rumput yang biru. Rumputlah yang menjadi saksi hari pertamaku keluar dengan Vina Sev. Nampaknya aku sangat nyaman sekali dangannya Sev. Bersenda gurau dan bercanda di taman kampus Sev. Sambil menonton acara band sungguh suasana yang sangat pas di malam ini Sev. Malam telah berganti pagi. Ospek sudah mulai penutupan Sev. Ospek akan di tutup nanti malam jam 22:00 dengan perayaan kembang api Sev. Bagiku ini moment yang sangat bagus. Aku mengirim pesan Sev pada Vina. Pesan itu seperti ini Sev. "Dik nanti malam, di malam penutupan menyalakan kembang api sama mas ya". Dan vina menjawabnya Sev, " enggak mas adik malu".
"Sudah adik gak usah malu santai aja"                                                               
" iya mas terserah mas aja"
Sembaring menunggu pementasan kreatifitas dari Mahasiswa Baru sev. Kini tiba saat malam penutupan Sev. Di tandai Dengan memberikan kado kepada panitia yang di sukai Sev. Aku sangat berharap sekali Sev mendapatkan kado dari Vina. Seperti harapanku Sev, Vina memberiku kado Sev. Kado yang cukup besar bagiku dari pada kado yang lainnya. Aku sangat senang sekali Sev pada waktu itu aku ingin berteriak, aku dapat kado dari wanita yang aku suka yaitu Vina. Pemberian kadopun selesai Sev. Kini tiba saatnya perayaan kembang api. Bagiku ini spektakuler Sev karena akan banyak kembang api yang akan di nyalakan. Aku mengambil satu kembang api dan aku mencari si Vina Sev. Aku nyalakan kembang api itu bersama si Vina. Aku pegang erat-erat tangan si Vina dan kembang api itu. Nampaknya si Vina ketakutakan Sev. Dan dia berteriak "Awwww" Kala kembang api itu meletus di atas. Seperti di film film sev sungguh romantis di malam itu, aku memegang erat tangan si Vina sambil menyalakan kembang api berdua. Aku semakin cinta sev kepada Vina. Tak lama beberapa kemudian pesta kembang api selesai. Aku mulai mengumpulkan kembali Mahasiswa Baru membentuk sebuah ligkaran untuk pembubaran bahawa Ospek Prodi telah selesai. Semua sudah aku bubarkan Sev. Aku mendengar kabar buruk Sev dari mahasiswa baru. Nampaknya ada yang ke begal di depan kampus. Suasana pada saat itu sudah menjadi ricuh dan panik Sev. Dan salah satu ketua kelompok Vina memanggilku Sev.
 "Kak Wawan Vina pingsang".
" Dimana Dek vina sekarang?"
"Di dalam gedung kak".
Pikiranku saat itu panik tak karuan Sev. Ada 2 masalah yang harus aku selesaikan ini harus sama-sama aku selamatkan Sev. Akhirnya aku memutuskan untuk menyelamatkan Vina sev, Dengan tergesa-gesa aku berlari ke dalam ruangan Sev. Aku lihat Nampaknya Si vina sudah di krumuni orang. Aku sangat panik dan khawatir Sev Karena saat itu aku takut terjadi apa-apa sama si Vina Sev. Aku melihat vina sudah lemas Sev, nafasnya seperti orang berlari. Aku rangkuk dia dari bawah aku angkat kepalanya dan aku usapkan minyak kayu putih ke dahinya serta ke hidungnya agar supaya vina bisa bernafas sev. Setidaknya minyak kayu putih membuat tubuhnya menjadi hangat. Menepuk pipi si vina sambil memanggil namanya ku bangunkan si Vina sev. " Vina kamu kenapa? Vina Ayo bangun?" dengan nada sangat sedih sekali Sev aku mengucapkan kata-kata itu pada Vina. Nampaknya Vina terbangun Sev dan iya sadar. Aku sangat lega sekali Sev. Aku langsung mengantarnya Menuju kosnya agar vina bisa istirahat karena aku yakin vina sedang kelelahan. Aku mengantarnya menggunakan sepeda motor Sev. Aku ajak salah satu temanku kebetulan dia adalah LO dari si Vina namanya Luluk. Ku bonceng Vina menuju kosannya. Tak peduli aku meskipun aku lelah yang penting vina selamat. Sesudah sampai di kos aku menyuruh Vina untuk beristirahat dan meminum obatnya. Pengorbanan cinta yang tulus Sev yang aku lakukan.
Bulan demi bulan Berlalu Sev. Aku dan Vina semakin dekat sekali. Dan rasa Sukaku berubah menjadi Cinta. Aku tak ingin menunggu terlalu lama Sev karena aku tidak ingin kehilangan Vina. Aku coba cari tahu tanggal lahirnya, aku tanya kepada semua sahabat-sahabat Vina. Nah kini aku tau Sev tanggal Lahir Vina Tanggal 14 September. Kurang 1 minggu Sev hari ulang tahun si Vina. Ini adalah moment yang sangat tepat untuk aku nyatakan cinta pada si Vina. Bertepatan dengan bulan kelahirannya di bulan September tanggal 14. Saat itu aku sudah bersiap-siap sev untuk memberikan kado yang paling indah dan yang terbaik. Aku ingin memberikan sebuah kado yang beda Sev. Agar vina tetap mengingatnya kala melihat kado itu. Aku lukis gambar doodle yang bertuliskan Happy Birthday Ria. Aku beri bingkai yang cukup indah agar nampak semakin menawan. Aku yakin Sev, Vina pasti suka dan Senang dengan kado ini. Bukan hanya itu Sev. Aku juga memesankan Kue Berbentuk Doraemon Sev. Dengan bertuliskan Happy Birhtday Ria yang ke 18. Nampaknya Vina sudah dewasa Sev. Aku mulai mempersiapkan semuanya Sev. Aku berjanji Sev waktu itu akan membuat Vina menangis karena bahagia.
Tanggal 14 September tiba Sev. Adzan maghrib sudah selesai berkumandang aku segera bergegas menuju parkiran audit Sev. Karena aku sudah mengatur strategi bersama temanku dan sahabat-sahabat Vina. Ya nampaknya hari ini akan menjadi hari bahagiaku dan si Vina sev. Aku begitu niat sekali Sev hari ini. Karena aku tak ingin mencari Cinta lagi. Cukup yang ini saja Sev yang terakhir. Aku membuat love dari lilin yang sudah aku beli Sev. Ya aku ingin yang paling romantis dan paling mengesankan hanya untuk si Vina Sev. Semua telah selesai aku persiapkan Sev. Tinggal menunggu Si vina datang. Tak lama waktu berselang si Vina datang sev dengan temannya iya sudah di tutupi kain yang di ikat di kepalnya, nampaknya Vina saat itu ketakutan Sev. Aku mengambil tangan si Vina. Ia menggenggam erat tanganku Sev seperti orang ketakutan. Iya berteriak Sev, sambil berkata,
" Aku mau di bawa kemana kak?" Nampaknya si vina mengenaliku Sev
" Sudah ikuti kakak saja, Sssttt diem jangan bersuara, ayo jalan pelan-pelan ikuti kakak ya, Awas hati hati. Angkat kakinya awas kebakar, Wes sudah diem ya. Tunggu aba-aba dari kakak, kakak hitung 1 sampai 3 nantik adik Vina boleh buka pengiket talinya".
Sembaring lilin yang berbentuk love aku hidupkan dan memegang kue di tangan, aku hitung perlahan agar vina membuka penutup matanya, satu, dua, tiga, buka sekarang. Setelah selesai di buka vina tersenyum manis kepadaku dan dia malu Sev. Sambil melihatku, aku berkata " Selamat ulang tahun ya dik, Semoga panjang umur, sehat dan apa yang di cita-citakan tercapai, ayo tiup lilinnya, tunggu dulu dik, sebelum di tiup lilinnya berdoa dulu. Vina mulai berdoa Sev. Sungguh sangat romantis Sev tapi aku sedikit ketakutan dan Deg-degan Sev karena sebentar lagi aku akan menyatakan perasaanku pada si vina Sev. aku pegang tangan Si vina kedua duanya. Nampaknya Vina sangat malu Sev waktu aku pegang kedua tangannya. Aku meyuruh si Vina untuk menatap mataku, Cie, Cie, So sweet ya Sev. Aku mulai mengatakan perasaan aku Kepada si vina Sev.
" Dik Sebernya Kakak suka sama adik, Kakak nyaman banget waktu kita ngobrol bareng di taman kampus itu. Kakak cinta sama adik, kakak sayang sama adik, mangkanya kakak rela ngelakuin semua ini buat adik. Adik percaya kakak gapapa, gak percaya juga gakpapa dik. Adik mau tidak jadi pacar kakak?" kalau adik mau peluk kakak. Tapi kalau adik gak mau tendang lilin yang berbentuk love ini sampai hancur".
Aku menunggu jawaban si Vina sev. Haduh aku deg-degan dan sangat takut sekali Sev. Takut cintaku tidak di terima. Kalau aku tidak di terima pupus sudah sev harapanku. Tapi kalau aku di terima aku berjanji Sev akan menjaga vina baik-baik dan akan menjadikan Vina wanita terakhirku.
Akhirnya Si vina menjawabnya, "Haduh kak aku malu di liatin temen-temenku, yang lain aja napa kak persyaratannya", Nampaknya Vina sudah memberikan rambu-rambu positif Sev. Dan ternyata Vina memelukku Sev, yeyeyeyeyeyeye itu artinya Cintaku di terima Sev oleh Si vina. Aku sangat Senang sekali Sev di malam itu. Nah di hari ini adalah hari MonthSaryku sama Si vina Sev. Aku sangat bahagia Sekali sev di hari ini. Karena hubunganku dengan Vina sudah mencapai 10 Bulan, Bukan waktu yang singkat Sev. Aku dan Vina melewatinya banyak tangtangan dan rintangan tapi syukur aku dan Vina kuat Melewatinya dan bertahan sampai Saat ini Sev. Aku sangat mencintai Vina Sev, aku tulus cinta padanya Sev. Meskipun kadang Vina sedikit menyebalkan Sev. Vina sering menggangu tidurku Sev. Vina sering marah-marah gak jelas Sev kalau lagi kangen, ya aku selalu sabar sev menghadapi sifatnya Vina itu, karena aku sangat menyayanginya Sev. Aku berjanji Sev akan mempertahankan Hubunganku dengan Si vina sev, karena perjuanganku Susah untuk ngedapatin cintanya si Vina Sev. Oh ya sev aku ingin menitip pesan ya Sev di hari Monthsaryku sama vina. Aku ingin Vina bisa merubah sifatnya yang kurang baik Sev. Tambah sayang sama aku Sev. He'em He'em. Tambah perhatian sama aku Sev. Terus tambah cinta sama aku Sev. Sampaikan ya Sev pesanku itu pada Si vina. Oh ya sev lupa satu lagi doain hubungan aku sama vina ya Sev. Semoga langgeng dan tetap romantis sampai aku bisa menikahi Vina. Semoga aku dan Vina kelak bisa menjadi Keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah sev, Amin. Terimakasih ya Sev sudah mau mendengarkan Ceritaku.

Sev adalah nama Diaryku
Vina adalah Nama Kekasihku Alias Ria, Aku tulis dengan nama Inisial
Salam dari Kekasihmu Sayang : Kuswanto Ferdian
Simpan Baik-Baik Cerita ini ya sayang jangan sampai hilang
Kamis, 14 Juli 2016, Pamekasan

No comments:

Post a Comment