Sunday 19 June 2016

PUISI : Lamunan Malam



Lamunan Malam
Karya : Kuswanto Ferdian
Malam yang senja di temani segelas kopi hangat
Suara angin mendesis seakan mengajakku untuk bergurau
Sunyi, sepi, gelap tiada bercahaya
Hanya bintang-bintang malam yang menemaniku di malam yang dingin ini
Kopi hangat menjadi teman hangat malamku
Bulan sampaikan padanya bahwa aku mencintainya
Bintang sampaikan padanya kalau aku rindu dengannya
Angin bawalah rasa rinduku dan rasa cintaku kepadanya
Daun-daun bergoyang seiring mengikuti desiran angin malam yang begitu dinginnya
Aku sendirian menatap langit
Indah melihat bintang-bintang bertaburan di atas langit
Gemerlap cahaya yang bersinar, menampakkan keindahan alam
Kelap-kelip bercahaya seakan mengajakku bicara
Aku berkata pada bintang
Bintang, bintang, rindu berat aku padanya
Bilaku memandangmu bintang, teringat ketika aku memandang matanya
Bilaku melihat cahayamu bintang, aku teringat ketika memandang elok parasnya
Senyumnya, tawanya, tutur katanya yang manja ketika berucap seakan tak bisa menahan
Rinduku ini padanya
Sedang apa dia disana?
Apakah dia juga memikirkanku?
Semoga iya..
Bintang malam bawalah aku terlelap tidur
Sehingga aku bisa pergi ke negeri kapuk
Dan bermimpi dengannya

Bangkalan, 15 Oktober 2015

No comments:

Post a Comment