Sunday 19 June 2016

PUISI : CELOTEHAN PEMULUNG



CELOTEHAN PEMULUNG
Karya: Kuswanto Ferdian

Di pagi yang terik ku pikul karung ke bahu dengan penuh semangat.
Ku bawa sehelai bambu dan sepotong kawat sebagai pengail.
Terik matahari yang menyengat di tubuh
Tak jadi penghalang perburuanku memungut rongsokan berharga.
Ya, rongsokan berharga bagi seorang pemulung.
Dengarkan, dengarkan dan dengarkan celotehan ku ini.
Pemulung!!! Ya , aku adalah seorang pemulung.
Ini profesiku dan ini duniaku.
Kau berkata pemulung hanyalah sampah masyarakat.
Kau berkata pemulung itu manusia yang kotor.
Dan kau menghina pemulung itu seperti sampah Yang berserakan di jalanan.
Aku berkata, aku berkata.!!!!
Aku bangga dengan profesiku, Aku cinta dengan profesiku.
Aku tidak seperti kau wahai pendusta.!!!
Janji obral janji, korupsi sana-sini
Kau seperti tikus-tikus sampah yang memakan kertas-kertas berharga
Dari seorang pemulung
Kau harus di basmi
Kau harus di bunuh dan kau harus di pancung
di tengah-tengah ibu kota.
agar semua mahkluk tau, bahwa kau adalah tikus sampah.
sekarang yang menjadi pertanyaan
siapa yang menjadi sampah masyarakat
siapa manusia yang kotor
dan siapa yang beserakan di jalanan atas janji-janji palsunya
aku atau engkau.

Bangkalan, 24 juni 2015

No comments:

Post a Comment